Bandscore systematic chaos rapidshare


















Warpig Conners 7 Deep Space Alliance. Marcon Marivaldi 1 White Sky. Michael Starlight Capsule Socket Closed. Michael Starlight Magnate Socket Closed. Thrakin Capsule Systematic Chaos. Raznaborg Damavik npc. Thrakin Retriever Systematic Chaos. Raznaborg Blinding Drekavac npc. Valik Rattlesnake Systematic Chaos. Crichton Reynolds Capsule Systematic Chaos. Dreadd Roberts 1 No Forks Given. Dreadd Roberts 4 No Forks Given.

Valik 3 Systematic Chaos. Hephe Utrigas Golem Systematic Chaos. Auron Delarnu Maller Ivy League. Crichton Reynolds Venture Systematic Chaos. Xandra VonCricket 2 Habitual Chaos.

Raznaborg Starving Vedmak npc. Thrakin Buzzard Systematic Chaos. Raznaborg Harrowing Damavik npc. Thrakin Pacifier Systematic Chaos. Centior Devourer npc Unknown. Matt Dramiel Systematic Chaos. Caius Alduin 1 Dock Workers. Katsuhiro Otomoto 1 Katsu Corp. Tangling Kikimora npc. Thrakin Heron Systematic Chaos. Hospodar Liminal Kikimora npc. Valik 1 Systematic Chaos. WhiskeyJaxs Procurer Systematic Chaos. Arriana Richter 4 Habitual Chaos. Sementara itu, pembuatan master CD dan daftar lagu dirilis pada tanggal 21 Februari, sedangkan peluncuran albumnya sendiri dilaksanakan pada tanggal 5 juni Dalam interview dengan tama.

Sangat dramatik dan agresif. Lagu Constant Motion yang merupakan single pertama dari album ini dirilis pada 27 april , dan disusul videonya ada 13 juli Sebelum diumumkan sebagai single, lagu ini diisukan bakal menjadi satu-satunya lagu instrumental dalam album ini, tetapi itu bukan masalah, nyatanya album ini menjadi album ke 3 tanpa track intrumental selain Images and Words dan Octavarium.

Prelude II. Resurrection 2. Regret IX. Restitution 6. Heretic IV. The Slaughter of the Damned V. The Reckoning VI. In The Presence of Enemies Pt. Epik berdurasi kurang lebih 25 menit yang dibagi menjadi 2 bagian ini menunjukkan puncak kreatifitas mereka dalam menulis 1 konsep dalam lagu. Plot yang sering kita temui jika kita menonton sebuah movie. Riff yang di-harmonize dan iikuti oleh lead keyboard dengan sound yang unik dari JR sebelum masuk 1 unison yang luar biasa ketat sebagai pengantar ke theme lagu yang dibawakan dengan indah melalui interlude gitar JP, sangat melodik dan bernuansa kelam.

Tidak ada yang istimewa sebenarnya dari vokal JLB di bagian pertama ini, hanya saja melodi yang kuat dan lirik yang bagus sudah merupakan kekuatan lagu ini, sehingga tetap menjadikan lagu ini enak diikuti. Backing vokal MP [di album ini rajin memback up vocal] yang bervokal berat juga ikut memperkuat karakter lagu ini.

Lagu yang melodik ini diback up bloking keyboard JR yang cukup dominan di sepanjang lagu. Pola hidup yang dialaminya dan apa yang ada di kepalanya selama 24 jam, baik untuk band atau project-project dia, sangat konstan. Lagu yang sepertinya akan menjadi lagu wajib di live2 mereka, terutama karena sangat pas buat headbang.

Agak disayangkan mereka masih saja mengadopsi style vokal milik Metallica, seperti yang sudah mereka di album Train of Thought. Tapi DT tetap mengembangkannya dengan kreatifitas mereka, terutama dengan backing vokal MP, lebih memberi kesan rap atau hip-hop.

The Dark Eternal Night — [4. Riff bertempo sedang ini diperberat dengan hentakan dobel bass drum MP. Demikian juga bagian vokalnya yang dibackup dengan distorsi yang berat. A perfect song for headbanging. Unsur akustik dan lead gitar di tengah lagu ini menambah kesan melodik di lagu ini. Di bonus DVD-nya MP menyatakan salah satu ide kenapa lagu ini dibikin ballad yang lambat, adalah jika suatu waktu semua bagian lagu tentang cerita di atas selesai dan dibawakan secara live, lagu ini adalah sebagai break-nya.

Fyuuh…tentu akan merupakan pengalaman yang sangat berat bagi para penontonnya. Bagi yang familiar dengan Muse tentu akan langsung menyamakan intro Prophets of War ini dengan keyboard movement part khas Muse [Take a Bow]. Demikian juga bagian verse yang bertempo sedang dan dinamis, mengingatkan lagu Knights of Cydonia. Lengkap juga dengan kocokan gitar JP di bagian chorus ala Matt Bellammy di album Absolution, gaya kocokan yang juga mirip dengan style Foo Fighter. Lagu yang minus lead-lead khas DT ini tetap menarik disimak, simak permainan drum MP yang dinamis di sepanjang lagu, nyaris tidak ada space kosong karena diisi dengan fill-fill tom, cymbal maupun hit-hat, meskipun tetap konstan menjaga tempo lagu.

Dari melodi vokal juga cukup kuat, ditambah variasi melodi di chorus terakhir. Hanya saja MP memaksakan diri dengan menambahkan rap section di tengah-tengah lagu, cukup mengganggu. Vokal di awal-awal lagu sedikit mengingatkan akan lagu Octavarium.

Tapi di TMoLS ini dibuat lebih melodik, terdengar dari melodi vokal, harmonisasi vokal dengan backing-nya, dan interlude gitar JP di bagian awal lagu ini. Transisi antara bagian awal ke bagian instrumental di tengah-tengah lagu dilewati dengan perpindahan chord yang cukup halus. Lagu ini berlanjut ke bagian yang tetap bernuansa ballad dan diakhiri outro panjang.

Outro yang diisi lead gitar JP ini mengingatkan kita akan interlude panjang di bagian akhir lagu Finally Free, dimana MP dibebaskan mengisinya dengan d drum solo yang panjang [terutama di saat live].

Di sini bisa kelihatan uniknya DT, di mana sebuah interlude bukan hanya sekedar sebagai lead saja, tetapi sekaligus penjaga tempo di saat instrument yang lain berimprovisasi dengan lead-nya. Hal yang kadang luput dari pengamatan banyak orang.

Perlahan-lahan tempo lagu menaik dengan masuknya drum MP, musiknya juga semakin kompleks, seperti sebagai pengantar kembali ke inti cerita di lagu ini.



0コメント

  • 1000 / 1000